Hua...
nothin special about this day now only I used play always and I am working my paper with my friend
soalna besok itu g mesti kumpul makalah si ngarap itu lho
kita uda selese koq ia la orang g itu kopi dari buku koq y...
HUAHUAHUAH....
buatnya seh tentang teori antrian gitu denkz
Pendahuluan
Teori antrian(queueing) sangat perlu di pelajari dalam usaha mengenal perilaku pergerakan arus lalu lintas baik manusia maupun kendaraan. Hal ini disebabkan sangat banyak kejadian yang terjadi di sektor transportasi dan permasalahan lalu lintas yang terjadi sehari – hari pada sistem jaringan jalan dapat di jelaskan dan di pecahkan dengan bantuan analisis teori antrian.
Dan juga dewasa ini, setelah Bina Nusantara telah berkembang sangat pesat ini dapat dilihat dengan banyaknya mahasiswa yang mendaftar setiap tahunnya. Ini juga di ikuti dengan banyaknya mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi ke daerah kampus seperti mobil dan motor di karenakan jarak antara tempat tinggal dan kampus lumayan jauh bila di tempuh dengan kendaraan umum dan juga alasan keamanan. Oleh karena perkembangan tersebut, maka terjadi suatu penumpukan di dalam kampus, terutama pada jam masuk/keluar kampus. Hal tersebut cukup mengganggu kegiatan blajar mengajar di kampus sendiri. Terutama pada saat dimulainya jam pelajaran. Tentunya banyak mahasiswa yang terlambat hadir walaupun telah sampai di kampus tepat waktu. Tetapi dikarenakan antrian yang sangat padat, maka dilakukan suatu penelitian tentang bagaimana cara pemecahan antrian-antrian tersebut pada jam padat. Kesalahan tersebut dapat terjadi baik karena keterbatasan tenaga yang dimiliki manusia maupun infrastruktur yang ada.
Dasar teori
Dalam antrian terdapat 3 komponen utama yang harus di pahami dan di ketahui, yaitu(Wohl and Martin,1967; Morlok,1978; dan Hobbs,1979)
a. tingkat kedatangan (λ)
b. tingkat pelayanan (μ)
c. disiplin antrian
Tingkat kedatangan (λ)
Tingkat kedatangan yang dinyatakan dengan notasi λ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang bergerak menuju satu atau beberapa tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa di nyatakan dalam satuan kendaraan/jam atau orang/ permenit serta satuan – satuan lainnya
Tingkat pelayanan (μ)
Tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan notasi μ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh suatu tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu dinyatakan dalam satuan menit/kendaraan atau menit/orang.
Selain tingkat pelayanan juga di kenal waktu pelayanan (WP) yang dapat di defenisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh satu tempat pelayanan untuk dapat melayani satu kendaraan atau satu orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa :
WP = 1 / μ
Selain itu, dikenal juga notasi ρ yang di defenisikan sebagai hasil bagi antara tingkat kedatangan ( λ ) dengan tingkat pelayanan ( μ ) dengan persyaratan bahwa nilai tersebut harus leih kecil dari 1
ρ = λ / μ < 1
Jika nilai ρ > 1, maka hal ini berarti bahwa tingkat kedatangan lebih besar dari tingkat pelayanan. Jika hal ini terjadi, maka dapat di pastikan akan terjadi antrian yang akan selalu bertambah panjang( Tidak terhingga )
Disiplin antrian
Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tata cara kendaraan atau manusia mengantri. Beberapa jenis disiplin antrian yang sering digunakan dalam bidang transportasi atau arus lalu lintas adalah
• FIFO ( First In First Out ) atau First Come First Served ( FCFS )
• FILO ( First In Last Out ) atau First Come Last Served ( FCLS )
• First Vacant First Served ( FVFS )
Dikarenakan permasalahan yang kelompok kami buat adalah berdasarkan disiplin FIFO maka kami akan membahas FIFO tersebut saja.
pada gambar memperlihatkan ilustrasi bagaimana tata cara disiplin antrian FIFO. Disiplin antrian FIFO sangat sering digunakan di bidang transportasi dimana orang dan atau kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanan akan di layani pertama. Sebagai contoh disiplin FIFO adalah antrian masuk parkir pada kampus tercinta Bina Nusantara yang kami angkat sebagai permasalahan utama dan juga banyak contoh – contoh lainnya.
Disiplin antrian FIFO
Persamaan berikut merupakan persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung teori antrian
1. Rata-rata banyaknya objek yang menunggu dalam antrian :
2. Rata-rata banyaknya objek dalam sistem :
3. Rata-rata waktu tunggu dalam antrian :
4. Rata-rata waktu dalam sistem :
Beberapa asumsi yang diperlukan dalam penggunaan disiplin antrian FIFO adalah :
a. Persamaan diatas hanya berlaku untuk lajur-tunggal dan dengan nilai ρ = λ / μ < 1. Jika nilai ρ > 1, maka diharuskan menambah beberapa jalur tunggal (multilajur)
b. Jika terdapat lebih dari 1 lajur (katakan N lajur ), maka diasumsikan bahwa tingkat kedatangan (λ) akan membagi dirinya secara merata untuk setiap laju sebesar λ / μ dimana N adalah jumlah lajur. Dengan demikian, dapat diasumsikan akan terbentuk N buah antrian berlajur-tunggal di mana setiap antrian berlajur –tunggal akan dapat menggunakan persamaan di atas
c. Kendaraan yang sudah antri pada suatu lajur antrian diasumsikan tidak boleh berpindah antrian ke lajur lainnya
d. Waktu pelayanan antar tempat pelayanan diasumsikan relatif sama( atau dengan kata lain standar deviasi waktu pelayanan antar tepat pelayanan relatif kecil )
Masalah
Antrian terjadi dalam memasuki kampus Anggrek Bina Nusantara pada jam padat.
Pembahasan
Dari pengamatan yang kami lakukan, pada jam padat, dalam 20 menit terdapat rata-rata 150 buah mobil yang masuk ke dalam parkiran kampus Anggrek Bina Nusantara. Sedangkan kecepatan memproses antrian mobil adalah rata – rata 100 mobil per 20 menit. Jumlah mobil tidak terbatas dan ruang tunggu parkir adalah tanpa batas.
Disiplin pemeriksaan mengikuti aturan first-in first out, dikarenakan menurut pengamatan dalam kurun waktu 2,5 tahun pintu yang dibuka pada kampus anggrek adalah pintu basement bawah.
Dari kasus Bina Nusantara kita memperoleh bahwa λ = 150 dan μ = 100, maka :
Intensitas antrian adalah ρ = λ/μ
Dari rumusan diatas didapat 150/100 = 1,5 > 1 (tidak memenuhi syarat). Yang berarti hanya satu buah pintu saja tidak akan cukup melayani kendaraan mahasiswa dengan tingkat kedatangan sebesar 150 per 20 menit.
Dengan kata lain maka akan terjadi suatu kemacetan yang panjang(tak terhingga), sehingga harus dibutuhkan lebih dari satu pintu masuk. Jika terdapat N pintu masuk dengan menggunakan disiplin antrian FIFO, maka tingkat kedatangan (λ) akan diasumsikan tersebar secara merata untuk setiap pintu masuk kampus anggrek Bina Nusantara. Sehingga jika diandaikan terdapat N buah pintu masuk maka :
ρ = λ / N = 150 / N < 1
μ 100
Dan dihasilkan nilai N > 1,5 atau minimal sebanyak 2 buah pintu kampus Anggrek
Jumlah rata2 dalam sistem
E(nt) = ρ/( 1 – ρ )
= 1.2/( 1 – 1,2 ) = -6
jumlah rata – rata dalam antrian
Kesimpulan
Dalam usaha untuk meminimumkan nilai – nilai diatas terdapat kebijakan yang dapat dilakukan,yaitu
1. Menambah pintu masuk kedalam kampus
2. Mengurangi waktu pelayanan
3. Mengatur angkutan kota yang sembarangan
4. Kebijakan sistem tandem
Menambah pintu masuk kampus merupakan suatu kebijakan yang berbiaya besar karena penambahan pintu masuk ke dalam area parkir Anggrek berarti menambah lahan baru untuk pintu tersebut menambah bangunan pintu, peralatan baru, tenaga manusia dan cukup banyak biaya terkait yang lainnya. Permasalahan lahan merupakan permasalahan kritis bagi daerah perkotaan, karena ketersedian lahan yang sudah sangat terbatas dan harga lahan yang sudah sangat mahal.
Mengurangi waktu pelayanan merupakan pilihan terbaik menurut kami, karena dikatakan tidak membutuhkan biaya besar ( mungkin hanya berupa dana insentif bagi karyawan yang dapat menurunkan waktu pelayanan). Akan tetapi, walaupun pelayanan tersebut hanya bisa ditekan seminimal mungkin, tidak bisa dihilangkan sama sekali
Mengatur angkutan kota yang sembarangan ini menurut kelompok kami bukan suatu opsi pilihan yang harus diambil karena kalau ingin mempergunakan opsi ini harus mendapatkan dukungan dari instansi terkait seperti polisi atau kodim setempat. Karena bisa mengancam kredibilitas kampus di mata masyarakat sekitar. Dan juga mental dari sopir – sopir tersebut kurang baik.
Kebijakan sistem tandem merupakan usaha untuk meningkatkan kinerja pintu tol, karena dapat menurunkan waktu pelayanan sampai 50% menurut artikel yang kelompok kami baca. Akan tetapi, penggunaan sistem tandem hanya akan menguntungkan dengan persyaratan bahwa waktu pelayanan bagi kedua kendaraan tersebut harus relatif sama. Jika tidak sama, maka dampaknya akan jauh lebih merugikan dari sistem antrian biasa. Setelah melihat keadaan kampus anggrek yang sempit dan tidak mempunyai tempat lagi justru akan merugikan pihak Kampus dikarenakan akan menambah dan juga memperparah antrian dari kendaraan beroda empat yang ingin memasuki kampus.
nah itu semua makalah g seh tapi gak isa keluar gambarnya gitu lho adu gembel juga y...
HAHAHAh...
tadi juga g pegi maen ke kost si vicky(Lage!!!)
what abis denkz biasa la haha hehe sekalian tp2 damn trus tadi ketauan sama monique dan juga eilin lage adu jadi malu denkz saya gak enak gitu...
ya uda la uda malem mesti bobo neh!!!
Thursday, January 13, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment