Siapakah Jodohku?
Kristus, Tuhan, sejauh ini cintaku cuma cinta monyet,
senyum-senyum sendiri memandangi si dia punya potret,
tetapi tak lama kemudian ia pun ku coret,
cinta monyet memang tidak awet.
Kini aku memohon kepada-Mu, Tuhan,
tolong supaya cintaku menjadi dewasa sungguhan,
bukan lagi senang-senang berpacaran,
melainkan mempertimbangkan teman hidup masa depan.
Ukuran bukan lagi wajah yang rupawan
atau rayuan yang menawan,
melainkan apakah dia punya kepribadian
dan bisa cocok seumur hidup sebagai pasangan.
Belajar memasuki cinta dewasa ternyata susah,
harus bisa tidak menang sendiri dan berat sebelah,
bukan lari dari, melainkan belajar memecahkan masalah
dan mau minta maaf kalau bersalah.
Cinta dewasa berarti jujur terhadap dunia nyata,
masing-masing menampilkan diri tidak pura-pura,
menyimak sifat baik dan sifat buruk yang ada,
lalu menilai apakah tahan bersama dia seterusnya.
Aku harus belajar melihat dua puluh tahun ke depan,
ketika yang perlu bukan lagi pacar yang kasmaran,
melainkan dua insan berumah tangga yang setiawan,
berjiwa tanggung jawab, pengorbanan dan pengabdian.
Cinta dewasa menuntut aku mawas diri,
apakah kualitas, kepribadian itu ada pada diri sendiri,
apakah aku mampu memberi diri,
bukan cuma minta dilayani melainkan mau melayani.
Cinta monyet mudah, namun cinta dewasa susah,
karena itu aku sering merasa gelisah.
Tolonglah aku mempercayakan diri dan berpasrah
bahwa Tuhan besertaku bertumbuh ke masa cerah.
Dampingilah aku bertumbuh ke kedewasaan,
Matangkan diriku untuk berperilaku kemitraan,
Tolong aku nanti membuat pilihan,
Tolong aku berkembang agar ada yang membuat aku jadi pilihan.
Aku belum tahu siapa jodohku untuk berpasangan,
tetapi kupercaya bahwa seseorang sudah Kau tentukan,
namun ia masih sedang Kausiapkan,
Kaumatangkan dan Kaudewasakan.
Sbab itu, pada pengaturan-Mu kupercayakan diri,
Engkau punya maksud indah dengan masa depan setiap pribadi,
sehingga pergumulan hidup bukan kami hadapi seorang diri,
melainkan bersama Engkau, Kristus, teman hidup sejati.
Saturday, February 05, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment